Reksadana vs DPLK, Mana yang Terbaik untuk Dana Pensiun. Reksadana dan DPLK bisa digunakan untuk menyiapkan dana pensiun. Mana yang terbaik Belum lama ini, saya terima pertanyaan dari pengunjung blog. Dia sedang gundah menjelang masa pensiunnya yang tinggal hitungan bulan. Saya sudah lama ikut dana pensiun DPLK dari kantor. Iuran langsung dipotong dari gaji setiap bulan. Populer. KUMPULAN INFO PENTING UNTUK DOSEN update 19 Februari 2016 294,458 views Seputar Jabatan Struktural dan Jabatan Fungsional PNS 247,132 views. Kuis Nasihat Ibu Susi ternyata berisiko mencuri data pengguna Facebook. Apa benarTapi, saya hitung hasil investasi di DPLK tampaknya tidak akan cukup untuk pensiun. Apa yang harus saya lakukan Bagaimana dengan Reksadana, apakah itu aman dan bisa jadi pengganti Agak ironis sebenarnya, karena menjelang pensiun seharusnya dihadapi dengan senang. Namun, yang terjadi sebaliknya, muncul perasaaan khawatir, gundah, akan masa depan keuangan beliau. Ini masalah klasik. Kerap dihadapi banyak karyawan di ujung masa kerjanya. Tidak peduli  tingkat income atau jabatan. Mau gaji besar, gaji kecil, bawahan atau atasan, muncul perasaan khawatir saat mendekati masa pensiun. Cukup tidak uang pensiun saya Bank Rakyat Indonesia BRI adalah salah satu bank komersial terbesar di Indonesia yang selalu mengutamakan kepuasan nasabah. Kumpulan soal Penilaian Akhir Semester atau Ujian Akhir Semester UAS semester 1 kelas 5 Kurikulum 2013. Search the worlds information, including webpages, images, videos and more. Google has many special features to help you find exactly what youre looking for. List Yayasan Baby Sitter, PRT, Perawat Orang SakitLansia ini sengaja saya buat untuk tempat para Mommies yang menggunakan yayasan penyalur bisa saling sharing. J8tau65Leeo/hqdefault.jpg' alt='Program Pensiun Dini Pns 2013' title='Program Pensiun Dini Pns 2013' />Karyawan sudah bekerja dan berasumsi bahwa potongan iuran tiap bulan akan cukup. Jawabannya, tergantung. Tergantung bagaimana Anda mengelola dana pensiun selama ini. Ada dua pilihan cara mempersiapkan pensiun, yaitu DPLK dan Reksadana. Masing masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Mari kita lihat bagaimana cara kerja keduanya. Supaya dari situ, Anda bisa memilih mana yang paling cocok dengan kondisi Anda. DPLKDPLK adalah singkatan dari Dana Pensiun Lembaga Keuangan. Sesuai Undang Undang, Dana Pensiun Lembaga Keuangan adalah Dana Pensiun yang dibentuk oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa untuk menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Pasti bagi perorangan, baik karyawan maupun pekerja mandiri yang terpisah dari Dana Pensiun pemberi kerja bagi karyawan bank atau perusahaan asuransi jiwa yang bersangkutan. Ciri khas DPLK adalah program pensiun yang iurannya ditetapkan dalam peraturan Dana Pensiun dan seluruh iuran serta hasil pengembangannya dibukukan pada rekening masing masing peserta sebagai manfaat pensiun. Dalam prakteknya, perusahaan mengikutsertakan karyawan ke dalam salah satu DPLK. Mekanismenya sebagai berikut Perusahaan memotong gaji kayawan setiap bulan berdasarkan prosentase tertentu yang kemudian dibayarkan sebagai iuran pensiun ke DPLK. DPLK mengelola dan menginvestasikan iuran tersebut ke instrumen yang dipilih perusahaan. Saat pensiun, karyawan menerima pembayaran dari DPLK. Ada dua pilihan pembayaran, yaitu lump sum dibayar sekaligus atau dibayar bertahap seumur hidup disebut annuitas. Dalam DPLK, iuran pensiun bersumber dari 1 potongan gaji karyawan dan 2 kontribusi perusahaan. Jadi perusahaan ikut menambahkan iuran pensiun. Porsi perusahaan biasanya lebih tinggi dibandingkan karyawan. Sehingga ini merupakan manfaat tambahan di luar gaji. Jika karyawan mengundurkan diri, uang pensiun bisa diambil atau dipindahkan ke DPLK lain. Intinya, dana di DPLK adalah milik karyawan. Reksadana Blog ini membahas secara lengkap mengenai instrumen satu ini. Bahasan lengkapnya bisa dibaca di Panduan Investasi Reksadana. Singkatnya, Reksadana adalah instrumen investasi dimana Anda bisa menempatkan uang disini yang akan dikelola oleh Manajer Investasi. Manajer investasi adalah professional yang mengelola dana agar menghasilkan keuntungan return terbaik dengan risiko terukur. Data menunjukkan bahwa Reksadana adalah jenis investasi yang menguntungkan yang direkomendasikan oleh banyak perencana keuangan untuk mewujudkan dana pensiun. Reksadana vs DPLKPerbandingan kedua instrumen ini perlu dilihat dalam beberapa aspek. Kecukupan Dana untuk Pensiun Pertanyaan penting dalam persiapan pensiun adalah apakah dana yang dikumpukan dan diinvestasikan akan cukup untuk hidup selama masa pensiun. Dalam hal ini, DPLK tidak sebaik Reksadana. Kenapa Kita bahas dulu bagaimana cara supaya dana pensiun itu mencukupi. Akumulasi dana pensiun ditentukan oleh besar kecilnya iuran. Untuk menentukan jumlah iuran yang tepat supaya dananya cukup, perlu diestimasi dulu berapa biaya hidup saat pensiun nanti. Lalu, berdasarkan hitungan tersebut dikalkulasi ulang besarnya jumlah iuran untuk mencapai jumlah biaya hidup tersebut. Jadi, penentuan jumlah iuran seharusnya berdasarkan berapa target kebutuhan hidup saat pensiun. Masalahnya, iuran pensiun DPLK tidak dihitung berdasarkan cara ini. Tidak berdasarkan berapa kebutuhan biaya hidup pensiun nantinya. Namun, iuran DPLK ditentukan berdasarkan prosentase dari gaji. Dengan cara perhitungan seperti ini, kita tidak tahu dengan pasti apakah jumlah iuran DPLK akan mencukupi atau tidak. Kondisi yang berbeda jika menggunakan Reksadana. Dalam Reksadana, jumlah investasi bisa disesuaikan sejalan dengan kebutuhan biaya hidup pensiun nanti. Sehingga besarnya investasi di Reksadana bisa betul betul sesuai dengan target dana pensiun yang seharusnya dikumpulkan. Alhasil karyawan yang hanya mengandalkan DPLK punya risiko bahwa dana pensiunnya kurang, sementara investasi Reksadana lebih menjamin kecukupan dana pensiun. Kebebasan Memilih Investasi Faktor lain yang penting adalah pemilihan jenis investasi. Kenapa penting Karena jenis investasi menentukan tingkat keuntungan ,yang akhirnya akan mempengaruhi jumlah dana yang dikumpulkan. Jika return investasi di DPLK lebih rendah dibandingkan inflasi kenaikkan biaya hidup, hasil dana pensiun tidak akan mencukupi kebutuhan biaya hidup. Untuk menghadapi risiko ini, seharusnya jenis investasi dipilih berdasarkan berapa lama target pencapaian pension. Contohnya sebagai berikut Saham untuk Usia Pensiun 1. Campuran untuk Pensiun 1. Pendapatan Tetap untuk Pensiun 5 tahun. Pasar Uang untuk Pensiun lt 5 tahun. Misalnya saham, memberikan return tertinggi namun risikonya juga paling tinggi, sehingga dipilih untuk target usia pensiun yang paling lama. Lamanya waktu bisa meredam gejolak risiko. Sebaliknya, pasar uang seperti deposito atau simpanan, aman tapi tidak cocok untuk usia pensiun yang masih lama karena return pasar uang tidak jauh berbeda dengan inflasi sehingga punya risiko dana yang terkumpul tidak mencukupi. Copleston Historia Filosofia 3 Pdf. Pasar uang cocok untuk usia pensiun yang pendek. Karena butuh instrumen yang paling kecil risikonya. Masalahnya, dalam DPLK, karyawan tidak bisa leluasa memilih jenis investasi karena harus mengikuti kebijakan yang dipilih oleh perusahaan. Kami pernah mengalaminya sendiri menghadapi masalah ini. Perusahaan tempat kami kerja punya kebijakan bahwa DPLK harus menempatkan investasi di campuran saham digabung dengan obligasi yang berlaku sama untuk semua karyawan berapun lamanya waktu pensiun. Mau 2 tahun lagi pensiun dengan yang 1. DPLK sama semua. Tidak ada pilihan buat karyawan yang ikut DPLK untuk memilih instrumen yang paling cocok. Yang paling sesuai dengan profil risiko mereka. Sementara, kecenderungannya perusahaan memilih instrumen yang konservatif, misalnya pendapatan tetap atau campuran. Mungkin lebih mudah mempertanggungjawabkan return yang stabil dibandingkan return yang fluktuatif misalnya saham. Masalahnya, pilihan instrumen yang konservatif belum tentu tepat. Meskipun aman, namun instrumen yang konservatif belum tentu return nya cukup untuk mengejar kenaikkan harga inflasi. Dalam reksadana, Anda bebas memilih instrumen. Tidak ada kebijakan perusahaan yang membatasi. Karena investasi Reksadana adalah inisiatif sendiri maka pemilihan diserahkan sepenuhnya kepada pemilik dana. Ini membuat pilihan jenis investasi bisa sejalan dengan target pensiun. Penarikan Dana Pensiun.